Advanced Search
Hits
15808
Tanggal Dimuat: 2010/01/13
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang menjadi sumber kebahagiaan dan penderitaan dalam pandangan Imam Khomeini Ra?
Pertanyaan
Apa yang menjadi sumber kebahagiaan dan penderitaan dalam pandangan Imam Khomeini Ra?
Jawaban Global

Jawaban Global:

Imam Khomeini Ra sebagai seorang pakar Islam dan arif memandang bahwa sumber seluruh kebahagiaan setiap orang dan masyarakat adalah perhatian mereka terhadap Allah Swt dan usaha utuk menjalankan seluruh instruksi Ilahi.

Dan pada titik yang berlawanan, awal penderitaan adalah tatkala manusia alih-alih menyembah Tuhan ia justru menyembah dirinya dan alih-alih menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya ia malah menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya.

Namun Imam Khomeini juga tidak mengabaikan peran determinan pemerintahan dan sistem-sistem pengajaran dan pendidikan dalam mentransformasi ajaran-ajaran agama dan pelembagaannya di tengah masyarakat. Imam Khomeini berulang kali menegaskan hal ini. Ia beranggapan bahwa kesemua ini sangat berpengaruh secara signifikan dalam kebahagiaan dan penderitaan bangsa-bangsa di dunia.

Jawaban Detil

Pertama-tama sebelum menjawab pertanyaan Anda di atas, kami meminta Anda untuk memperhatikan satu poin bahwa dalam kehidupan material untuk hal-hal yang sifatnya universal; seperti kebahagiaan dan penderitaan, keceriaan dan kesedihan, dan lain sebagainya tidak dapat dipandang memiliki sumber tertentu.  

Apabila misalnya Anda jelaskan pada satu hal seluruh kebahagiaan saya bermula semenjak saya dinyatakan lulus UMPTN atau seluruh masalah yang saya hadapi karena saya tidak memiliki rumah, tentu saja tidak menyangkut seluruh realitas, melainkan satu faktor dari beragam faktor kebahagiaan dan kesulitan yang Anda hadapi di dunia ini.

Namun dalam pandangan seorang arif dalam kehidupan spiritualnya, satu-satunya kriteria kebahagiaan adalah mencari keridhaan Allah Swt dan sebagai kebalikannya apa pun yang menjauhkan manusia dari-Nya adalah sumber penderitaan. Meski secara lahir dan dalam pandangan material termasuk sebagai faktor kebahagiaan.

Dengan pendahuluan ini mari kita kembali pada pertanyaan Anda:

Imam Khomeini adalah seorang pemimpin yang tidak menaruh perhatian terhadap gelimang harta dunia dan lebih menekankan pada kemajuan spiritual masyarakatnya. Atas dasar itu lebih banyak tuturannya menyatakan bahwa faktor kebahagiaan dan penderitaan adalah apa yang membuat manusia dekat atau jauh dari Allah Swt.

Sehubungan dengan kebahagiaan dan penderitaan, Imam Khomeini menyatakan, “Alangkah bahagia dan gembiranya mereka yang membelakangi dunia dan melewati usianya dengan zuhud dan takwa…”[1] Atas dasar itu, Imam Khomeini memandang bahwa mengikut orang-orang besar yang membimbing manusia kepada Allah Swt adalah salah satu faktor untuk meraih kebahagiaan; karena  manusia laksana sebuah kumpulan yang membutuhkan segala sesuatu, sehingga para nabi datang kepada manusia untuk menjelaskan seluruh kebutuhan manusia dan apa yang dibutuhkan manusia sedemikian sehingga apabila ia beramal maka ia akan meraih kebahagiaan.”[2]

Sebagai kelanjutan jalur ini adalah menjalankan instruksi-instruksi al-Quran yang menjadi biang kebahagiaan manusia. “Al-Quran apabila merupakan sebuah kitab satu bangsa maka bangsa tersebut akan meraih kebahagiaan. Apabila kita mengamalkan ayat-ayat al-Quran maka kita akan meraih kebahagiaan.”[3]

Sebagai bandingannya, dalam pandangan Imam Khomeini, jauh dari ajaran-ajaran tsaqalain (al-Quran dan itrah) sebagai sumber penderitaan manusia. “Penderitaan bangsa kita tatkala bangsa kita berpisah dari al-Quran, berpisah dari hukum-hukum Allah, berpisah dari Imam Zaman.”[4]

Kita tahu bahwa salah satu ajaran pertama Islam adalah tidak bergantung kepada dunia dan mengabaikan hawa nafsu. Allah Swt berfirman dalam al-Quran, “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Timbangan pada hari itu ialah benar. Maka barang siapa yang berat timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. Yunus [10]:7-8) “Dan pada tempat lain, Allah Swt menganjurkan kepada Rasulullah Saw, Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan urusannya senantiasa melewati batas.” (Qs. Al-Kahf [18]:28)

Imam Khomeini berusaha menghidupkan dasar-dasar ajaran Islam dan menyodorkan kepada masyarakat nasihat-nasihat yang bersumber dari al-Quran dan riwayat. Beliau dalam sebuah wasiat kepada putranya, mengingatkan untuk tidak menyembah hawa nafsu dan menjadi budak dunia, “Putraku! Apa yang tercela, asas dan modal utama penderitaan dan kecelakaan, akar seluruh kesalahan adalah cinta dunia yang bersumber dari cinta diri.”[5] Dalam sebuah ucapan lainnya, Imam Khomeini mengungkapkan, “Penderitaan seluruh manusia adalah karena bergantung pada dunia. Perhatian dan ketergantungan terhadap dunia membuat manusia tertinggal dari kafilah manusia (menuju kesempurnaan).”[6]

Tentu saja ajaran-ajaran Ilahi ini dapat dipetik dari para guru dan ustad yang layak serta telah menempa dirinya dengan susah-payah sehingga dapat ditransformasi kepada masyarakat dan menjadikannya sebagai budaya.

Atas dasar itu, Imam Khomeini dalam banyak hal, mengingatkan peran pendidikan dan pengajaran serta budaya dalam kebahagiaan dan penderitaan masyarakat. “Seluruh kebahagiaan dan penderitaan bersumber dari madrasah (aliran pemikiran) dan kuncinya berada di tangan para guru” dan “kebudayaan sumber seluruh kebahagiaan dan penderitaan bangsa. Apabila kebudayaannya tidak baik maka anak-anak muda yang dididik dengan kebudayaan buruk ini yang akan merusak di masa akan datang.”[7]

Kita juga harus memperhatikan poin ini bahwa pembudayaan instruksi-instruksi agama di tengah masyarakat akan menjadi mudah tatkala orang-orang yang mengemban tugas untuk mengatur masyarakat atau berada pada pucuk pimpinan memiliki selaksa kelayakan yang diperlukan. Selain itu, meski kita tidak dapat meyakini bahwa konstruksi diri (tahdzib al-nafs) dan kemajuan bagi orang-orang dalam kehidupan personalnya sama sekali tertutup, namun jelas bahwa implementasi hukum-hukum Islam dalam kehidupan sosial akan menghadapi seabrek kesulitan.

Imam Khomeini Ra dalam tuturan-tuturannya terkadang menyinggung peran pemerintahan dan kekuasaan bagi kebahagiaan dan kesengsaraan masyarakat:

  1. Kebahagiaan dan kesengsaraan bangsa bergantung pada beberapa hal di antaranya adalah pemimpinnya memiliki kelayakan memimpin.[8]
  2. Seluruh kesengsaraan yang menimpa bangsa kita bersumber dari Amerika, Soviet dan Inggris.[9]
  3. Seluruh kesengsaraan yang menimpa bangsa kita bersumber dari Syah dan rezim kerajaan.”[10]

 

Atas dasar itu, dapat kita simpulkan bahwa dalam pandangan Imam Khomeini sumber segala kebahagiaan setiap orang dan masyarakat adalah langkah mereka di jalur Ilahi dan awal kesengsaraan mereka adalah tatkala manusia alih-alih menyembah Tuhan ia justru menyembah dirinya dan alih-alih menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya ia malah menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya. Karena itu, pemerintahan disertai dengan sistem-sistem pengajaran dan pendidikan memiliki peran signifikan dalam mentransformasi ajaran-ajaran agama dan pelembagaannya di tengah masyarakat. Imam Khomeini berpandangan bahwa kesemua ini sangat berpengaruh secara signifikan dalam kebahagiaan dan penderitaan bangsa-bangsa di dunia. [iQuest]

 


[1]. Shahifah Imâm, jil. 17, hal. 49.

[2]. Ibid, jil. 4, hal. 190.

[3]. Ibid, jil. 10, hal. 533.

[4]. Ibid, jil. 7, hal. 460.

[5]. Ibid, jil. 16, hal. 213.

[6]. Ibid, jil. 7, hal. 429.

[7]. Ibid, jil. 3, hal. 306.

[8]. Ibid, jil. 5, hal. 314.

[9]. Ibid, jil. 6, hal. 28.

[10]. Ibid, jil. 5, hal. 310.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apa yang dimaksud dengan shaf pada ayat “Jaa Rabbuka wa al-malaku shaffân shaffâ?”
    14410 Tafsir 2012/02/13
    Kata ini berikut derivasinya juga digunakan pada ayat-ayat al-Qur’an lainnya.[1] Makna “shaf” adalah meletakkan segala sesuatu pada garis berbaris lurus seperti barisan orang-orang dan barisan pepohonan.[2] “Shaffân” pada ayat dari sudut pandang kesustraan Arab (Adâbiyat) memiliki fungsi hal (kondisi) bagi para malaikat.
  • Apakah mikraj itu? Apakah nabi-nabi lain selain Rasul Saw juga melakukan mikraj?
    15559 Teologi Lama 2013/10/17
    Mikraj dalam bahasa Arab memiliki makna alat atau perantara yang dengan bantuannya bisa menaik ke atas, akan tetapi dalam riwayat-riwayat dan tafsir, kata ini berkaitan dengan perjalanan jasmani Rasulullah Saw dari Mekah ke Baitul Muqaddas, dan dari sana ke langit, setelah itu kembali lagi ke negerinya sendiri.
  • Apakah Nabi Ibrahim memiliki seorang istri yang bernama Qanthura atau Qathura dan kaum Madyan berasal dari generasi Qanthura atau Qathura?
    35113 Sejarah Para Pembesar 2010/09/30
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil. ...
  • Apa maksud dari adab batin membaca al-Qur’an?
    15878 Ulumul Quran 2012/04/11
    Mengingat bahwa al-Qur’an adalah mukjizat abadi Rasulullah Saw dan firman Allah Mahabesar, karena itu al-Qur’an senantiasa mendapatkan penghormatan dan pengagungan dari kaum Muslimin semenjak awal kemunculan Islam. Kaum Muslimin dengan mencermati ayat-ayat al-Qur’an dan anjuran-anjuran hadis Rasulullah Saw, bahkan sehubungan dengan model bacaan kitab samawi ...
  • Apakah disebutkan dalam riwayat bahwa bulan Ramadhan biasanya terdiri dari tiga puluh hari? Apakah hal ini ada benarnya?
    7325 Dirayah al-Hadits 2011/08/02
    Setiap bulan Hijriah (Qamariah) terdiri dari dua belas bulan. Berbeda dengan bulan-bulan pertama tahun Syamsiah (Penanggalaan matahari), setiap hari-hari saban bulan selalu bersifat konstan dan jelas. Bulan-bulan tahun Hijriah, awal dan akhirnya dapat dipahami dengan melihat hilal (awal bulan). Dalam hal ini, tidak terdapat perbedaan antara bulan Ramadhan dan bulan-bulan ...
  • Mengapa hari kiamat setiap orang masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri-sendiri dan kabur dari sanak kerabatnya?
    25626 Tafsir 2015/02/04
    Salah satu janji Ilahi adalah mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat dan bahkan tiada satu pun dari mereka yang tertinggal dari pengumpulan ini. Allah Swt berfirman: «وَ یَوْمَ نُسَیِّرُ الْجِبالَ وَ تَرَى الْأَرْضَ بارِزَةً وَ حَشَرْناهُمْ فَلَمْ نُغادِرْ مِنْهُمْ أَحَداً» “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) ...
  • Apakah ada ayat al-Quran yang menjelaskan tentang kaum Israel dan Palestina?
    114943 Tafsir 2013/10/26
    Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa “negara” Israel tidak memiliki sejarah yang panjang. “Negara” Israel berdiri pada beberapa dasawarsa terakhir dengan mencaplok tanah Palestina. Kawasan ini bernama Palestina dan Suriah yang telah dikenal sebelumnya dalam sejarah. Adapun tentang wilayah Palestina sebagian ahli tafsir berkata, “Yang dimaksud dengan tanah ...
  • Apakah Sunnah dapat menasakh al-Qur’an?
    38432 Ulumul Quran 2012/04/14
    Terdapat beberapa pandangan sehubungan dengan nasakh al-Qur’an oleh sunnah mutawatir dan konsensus definitif (ijma’ qath’i). Sebagian berpendapat bahwa apabila terjadi kondisi seperti ini maka al-Qur’an dapat dinasakh oleh sunnah mutawatir. Namun yang masyhur di kalangan ulama, mereka menolak pendapat bahwa al-Qur’an dapat dinaskah oleh kabar tunggal (khabar ...
  • Apakah maksud dari dua laut, yang disebutkan dalam surah Ar-Rahman adalah tentang Ali AS dan Fatimah SA?
    31985 Tafsir 2013/11/27
    Tuhan dalam menjelaskan salah satu dari nikmat-nikmat-Nya, mengingatkan tentang dua laut yang berbeda satu sama lain, akan tetapi bertemu dan memiliki hubungan antara satu dengan yang lain. Namun demikian di saat yang sama, yang satu sama sekali tidak dapat mendominasi yang lain; karena di antara keduanya terdapat ...
  • Apa keyakinan pertama yang harus dimiliki oleh seorang Muslim?
    11373 Teologi Lama 2009/05/18
    Setiap orang yang mengikrarkan dua kalimat syahadat “asyhadu an lâ ilâha illallâh wa asyhadu anna muhammadan rasûlullâh” menjadi seorang Muslim dan hukum Muslim berlaku baginya: badannya menjadi suci juga anak-anaknya, dan pernikahan serta muamalahnya dengan Muslimin boleh baginya. Konsekuensinya, ia harus mengamalkan kewajiban-kewajiban agama seperti melaksanakan salat, mengerjakan puasa, menyerahkan ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259912 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245661 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229556 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214367 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175673 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171041 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167479 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157531 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140389 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133590 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...