Advanced Search
Hits
18953
Tanggal Dimuat: 2011/12/21
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang menjadi hikmah Ilahi ketika Dia memberikan anak atau tidak memberikan anak?
Pertanyaan
Apa yang menjadi hikmah Ilahi ketika Dia memberikan anak atau tidak memberikan anak? Setelah istri saya hamil untuk yang ketiga kalinya, kali ini kami juga berhadapan dengan selaksa persoalan dan bahkan boleh jadi berujung pada kematiannya. Apakah mungkin Allah Swt enggan mengaruniai kami seorang anak atau kami telah melakukan dosa dan harus menebus kesalahan kami sehingga persoalan-persoalan tersebtu dapat diselesaikan? Tolong berikan bimbingan pada kami.
Jawaban Global

Allah Swt Mahamengetahui dan Mahabijaksana. Sunnah Ilahi menyatakan bahwa segala sesuatu harus terjadi melalui kanal hukum sebab-akibat. Di antara sunnah Ilahi tersebut adalah reproduksi manusia yang memiliki selaksa sebab-sebabnya tersendiri. Sepanjang perjalanan sejarah terdapat manusia yang hidup di muka bumi ini yang setelah mengikat tali pernikahan, baik secara keseluruhan atau untuk masa yang cukup lama, tidak dikaruniai keturunan. Di antara orang-orang ini, kita menjumpai sebagian nabi ulul azmi Ilahi seperti Nabi Ibrahim As yang sama sekali tidak pernah melakukan dosa sepanjang hidupnya.

Supaya seorang pasangan (manusia atau selain manusia) dapat melahirkan keturunan dan memiliki anak, bahan-bahan, pendahuluan-pendahuluan, syarat-syarat, sebab-sebab diperlukan sehingga dapat tersedia pada suatu masa tertentu dengan mekanisme dan jarak waktu tertentu sedemikian sehingga apabila dalam silsilah ini, bahkan salah satu darinya yang hilang atau tidak sesuai, maka seorang anak atau anak sehat tidak akan lahir. Karena itu, pasangan yang belum dikaruniai keturunan harus mencari dan menyempurnakan mata rantai terputus dari silsilah mata rantai sebab-akibat dan syarat-syarart ini.

Jawaban Detil

Allah Swt adalah Mahamengetahui dan Mahabijaksana. Dan tentu saja segala perbuatan-Nya berdasarkan hikmah dan kebijaksanaan. Untuk mengatur dan menata alam semesta yang maha luas dan seluruh makhluk yang hidup di dalamnya, Allah Swt menetapkan seperangkat prinsip dan hukum kausalitas di dalamnya. Sunnah Ilahi menyatakan bahwa segala sesuatu harus terjadi melalui kanal hukum sebab-akibat.

Sepanjang perjalanan sejarah terdapat manusia yang hidup di muka bumi ini yang setelah mengikat tali pernikahan, baik secara keseluruhan atau untuk masa yang cukup lama, bahkan sampai pada usia renta dan senja, mereka belum dikaruniai seorang pun keturunan. Di antara orang-orang ini, kita menjumpai sebagian nabi ulul azmi Ilahi seperti Nabi Ibrahim As yang sama sekali tidak pernah melakukan dosa sepanjang hidupnya. Allah Swt mengisahkan tuturan Nabi Ibrahim dengan firman-Nya, “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Isma‘il dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar doa dan segala permohonan.” (Qs. Ibrahim [22]:39)

Dengan memperhatikan masalah ini dan selaksa masalah lainnya, tiada seorang pun yang berhak berkata bahwa mereka yang belum atau tidak dikaruniai anak disebabkan oleh dosa-dosa mereka. Apakah (naudzubiLlah) Nabi Ibrahim adalah seorang pendosa sehingga pada masa rentanya baru kemudian dikaruniai anak? Tentu saja tidak demikian. Demikian juga, kebanyakan para hamba saleh Tuhan dan orang-orang budiman yang tidak melakukan dosa sepanjang hayat di kandung badan namun tidak dikaruniai keturunan. Dari sisi lain, kebanyakan orang kafir, para tiran dan penjahat yang kita kenal yang memiliki banyak anak. Karena itu, setiap orang yang dikaruniai anak tidak dapat menjadi dalil atas kebaikan mereka demikian juga orang-orang yang tidak dikaruniai anak adalah petunjuk bahwa mereka adalah para pendosa.

Supaya seorang pasangan (manusia atau selain manusia) dapat melahirkan keturunan dan memiliki anak, bahan-bahan, pendahuluan-pendahuluan, syarat-syarat, sebab-sebab diperlukan sehingga dapat tersedia pada suatu masa tertentu dengan mekanisme dan jarak waktu tertentu sedemikian sehingga apabila dalam silsilah ini, bahkan salah satu darinya yang hilang atau tidak sesuai, maka seorang anak atau anak sehat tidak akan lahir. Karena itu, pasangan yang masih belum dikaruniai keturunan harus mencari dan menyempurnakan mata rantai terputus dari silsilah mata rantai sebab-akibat dan syarat-syarat ini bahkan kalau diperlukan harus berobat secara benar. Boleh jadi masalahnya tertelak pada produksi sperma dan ovum atau kelemahan sperma atau bersumber dari ketidakmampuan fisik wanita mengandung dan membesarkannya dalam rahim atau dari banyak sisi lainnya. Masing-masing dari masalah ini juga memiliki hikmah tersendiri dan masing-masing memiliki cara pengobatannya sendiri-sendiri.

Untunglah hari ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan Kedokteran, sebagian besar masalah infertilitas dan kemandulan pasangan suami-istri telah dapat diatasi dan banyak pasangan suami-istri yang sebelumnya tidak mampu memiliki keturunan kini, alhamdulillah, telah dikaruniai anak-anak. Dan semoga, insya Allah, di masa-masa mendatang, segala penyakit yang hingga kini belum lagi dikenal dapat didiagnosa dan cara penyembuhannya dapat ditemukan. Namun harus diakui bahwa masih banyak hal-hal yang masih bersifat misteri dan tidak dapat diketahui hingga kini.

Namun mengingat bahwa Allah Swt Mahapengasih dan Pemurah kepada seluruh hambanya, menebus kekurangan hamba ini dalam bentuk yang lain. Cukup bagi orang-orang seperti ini bersendirian dengan Tuhan dan merenungkan betapa banyak anugerah dan karunia yang diberikan Allah Swt kepadanya sehingga ia tahu bahwa, “Apabila Allah Swt menutup sebuah pintu, karena beberapa hikmah tertentu, maka gerbang rahmat Ilahi lainnya akan terbuka lebar baginya.”

Sekiranya manusia berpandangan positif atas segala peristiwa dan kenyataan yang ada di sekelilingnya, alih-alih menyesali anugerah yang tidak diperoleh, ada baiknya ia bersyukur atas segala karunia yang ada dan kemudian mengeruk anugerah-anugerah lainnya yang lebih besar dalam kehidupannya. [iQuest]

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat beberapa indeks terkait, “Ujian dan Azab Ilahi dan Tips Untuk Mengenalinya, Pertanyaan 5348 (Site: 5569). Indeks: Syarat-syarat dan Tips Supaya Doa Terkabulkan, Pertanyaan 2145 (Site: 2269)

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Bagaimana Tuhan itu telah ada semenjak awal tanpa ada yang menciptakan-Nya?
    32971 Teologi Lama 2012/09/15
    Terkait dengan bagaimana Tuhan telah ada semenjak awal sejatinya merupakan penjelasan lain dari pertanyaan mengapa keberadaan Tuhan itu bersifat esensial sementara setiap makhluk memiliki pencipta dan pengada. Pada hakikatnya, isi pertanyaan ini adalah bahwa bagaimana Tuhan itu mengada dan siapakah yang menciptakan Tuhan? Untuk menjawab ...
  • Apakah makna qadha dan qadar ilmi dan aini Allah Swt itu?
    8510 Qadha dan Qadar 2015/04/18
    Qadha dan qadar Ilahi terbagi menjadi dua bagian: Qadha dan qadar ilmi dan aini.[1] Qadha dan Qadar Ilmi Yang dimaksud dengan qadha ilmi adalah mengetahui kemestian terjadinya sesuatu ketika sebab-sebabnya tersedia; artinya Tuhan mengetahui semenjak azal bahwa segala sesuatu dalam kondisi tertentu dan pusaran ...
  • Ketika disebabkan suatu masalah kekeluargaan seorang ayah mengeluarkan sang ibu dari rumah apa yang kemudian menjadi tugas anak-anak?
    9540 Akhlak Praktis 2012/06/09
    Perlu dicamkan bahwa dalam ayat-ayat Al-Quran dan juga riwayat-riwayat, berbuat baik kepada kedua orang adalah masalah terpenting yang hampir disejajarkan dengan tauhid dan pengenalan Tuhan. Diyakini bahwa orang tua memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan umat manusia secara keseluruhan dan doa-doa mereka untuk kebaikan anak-anaknya pasti ...
  • Apakah orang yang junub dapat masuk ke dalam masjid dengan tayamum sebagai ganti mandi janabah dan berdiam beberapa lama di dalamnya?
    6325 Hukum dan Yurisprudensi 2010/07/21
    Orang yang junub yang tugasnya bertayammum sebagai ganti mandi janabah dapat ikut serta dalam shalat berjamaah atau mendengar ceramah di masjid. Imam Khomeini Ra dalam menjawab sebuah pertanyaan terkait dengan hal ini: “Segala efek syar’i mandi atas tayammum sebagai ganti mandi dibolehkan. Kecuali tayammum sebagai ganti junub ...
  • Bagaimana menghilangkan pikiran-pikiran buruk dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan?
    45092 Akhlak Praktis 2011/03/05
    Hubungan senantiasa bersifat mutual dan dua arah. Hubungan kita dengan Tuhan bersumber dari kita yang terkadang putus atau redup; akan tetapi Dia senantiasa bersama kita di mana pun kita berada. Allah Swt berfirman, “Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam ...
  • Apakah Bunda Imam Mahdi Ajf juga tergolong maksum?
    11695 Sejarah Para Pembesar 2009/08/09
    Dalam pandangan Syiah yang dapat mencapai makam maksum (mengikut istilah yang dikenal secara umum) hanyalah para nabi dan pengganti mereka. Arti maksum di sini adalah bahwa mereka suci dari segala kesalahan, kelupaan dan perbuatan dosa dalam masa hidupnya baik dalam tahapan pemahaman, penyampaian wahyu ...
  • Bagaimana tiadanya ilmu para malaikat terhadap nama-nama Tuhan dan kedudukan tinggi mereka dapat disandingkan?
    11418 Tafsir 2011/01/13
    Alam non-materi di antaranya para malaikat memiliki beberapa tipologi yang ketika diketahui maka akan dapat banyak membantu menjawab banyak pertanyaan yang terkait keberadaan para malaikat. Adapun tipologi tersebut adalah :1.     Entitas mereka adalah entitas aktual ...
  • Makna shalat dan shalawat secara leksikal dan teknikal syar’i?
    22693 Garis Besar dan Beberapa istilah 2015/01/07
    Kata salat (Arab: shalat) sepert puasa (shaum), zakat dan haji adalah sebuah lafaz yang mengalami perubahan dari makna leksikalnya menjadi makna baru dalam syariat. Asli kata shalat secara leksikal derivatnya dari akar kata shalu yang bermakna doa dan istighfar.[1] Kata shalawat adalah bentuk jamak ...
  • Surah Al-Fathir ayat 33 hingga 35 ingin menjelaskan tentang permasalahan apa?
    9075 Tafsir 2017/05/30
    Ayat 33 hingga 35 surah Al-Fatir pada hakekatnya adalah kesimpulan pada ayat-ayat sebelumnya yaitu (Bagi mereka) surga ”Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera. 1. Surga Eden «جَنَّاتُ عَدْنٍ یَدْخُلُونَها ...
  • Apakah dalam surga juga terdapat hukum-hukum fikih?
    7373 Teologi Lama 2014/01/27
    Kiranya poin ini perlu diperhatikan bahwa kita tak dapat memperoleh penjelasan lain kecuali melalui wahyu serta ungkapan-ungkapan para maksum yang sampai pada kita terkait dengan mengenai persoalan-persoalan alam akhirat dan keadaan surga neraka. Jawaban atas pertanyaan di atas juga tidak disebutkan secara tegas dalam teks-teks agama. Akan ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259895 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245647 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229546 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214353 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175657 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171027 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167464 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157518 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140372 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133575 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...