Advanced Search
Hits
8047
Tanggal Dimuat: 2011/07/16
Ringkasan Pertanyaan
Pada masa kemunculan Imam Zaman Ajf berapa banyak nabi dan imam As yang akan kembali (raj’at)?
Pertanyaan
Pada masa kemunculan Imam Zaman Ajf berapa banyak nabi dan imam As yang akan kembali (raj’at)?
Jawaban Global

"Raj’at" secara leksikal bermakna kembali atau mudik. Raj’at secara teknis bermakna bahwa sebagian orang (orang-orang mukmin sejati dan kaum musyrikin hakiki) akan kembali ke dunia setelah kemunculan Imam Zaman Ajf dan pada masa pemerintahan global beliausebelum sebelum digelarnya hari kiamat. Dalam banyak riwayat disebutkan tegas ihwal kembalinya (raj’at) Rasulullah Saw, para Imam Maksum As, Nabi Isa As, para nabi seperti Zakariyya, Yahya dan Hizqil yang banyak mengalami penderitaan dan penyiksaan di jalan Allah Saw. Demikian juga dalam beberapa riwayat imam pertama yang akan kembali (raj’at) adalah Imam Husain As.

Jawaban Detil

"Raj’at" secara leksikal bermakna kembali atau mudik. Raj’at secara teknis bermakna bahwa sebagian orang (orang-orang mukmin sejati dan kaum musyrikin hakiki) akan kembali ke dunia setelah kemunculan Imam Zaman Ajf dan pada masa pemerintahan global beliausebelum sebelum digelarnya hari kiamat .

Keyakinan terhadap raj’at merupakan salah satu keyakinan mazhab Ahlulbait yang bersandar pada banyak ayat dan riwayat yang akan kita sebutkan sebagiannya di sini:

 

Terjadinya Raj’at dalam Ayat dan Riwayat

A.  Ayat-ayat al-Qur'an

Dengan melakukan tadabbur (kontemplasi) pada ayat-ayat al-Qur'an dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa al-Qur'an menyinggung masalah raj’at ini dalam dua perkara:

Pertama, ayat-ayat yang menyebutkan tentang terjadinya raj’at di masa mendatang seperti pada ayat 82 surah al-Naml dimana Allah Swt berfirman: " Dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu Kami tahan mereka sehingga yang lain bergabung dengan mereka. " Kebanyakan ulama memandang bahwa ayat ini menyoroti masalah raj’at dan kembalinya sebagian orang bijak dan orang buruk ke dunia sebelum digelarnya hari Kiamat; lantaran apabila ayat tersebut berkaitan dengan hari Kiamat itu sendiri maka redaksinya "dari tiap-tiap golongan" tidak benar adanya. Karena pada hari Kiamat seluruhnya akan dibangkitkan, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur'an ayat 47 surah al-Kahf, " Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami menjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar, serta Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. "

Kedua, ayat-ayat yang menyebutkan tentang terjadinya pelbagai peristiwa pada umat terdahulu yang sejatinya termasuk dari peristiwa raj’at.   Misalnya a yat 259 surah al-Baqarah tentang seorang nabi yang melintas suatu negeri, " Ataukah (kamu tidak memperhatikan) orang   yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya? Ia berkata, “Bagaimana mungkin Allah akan menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapa lama kamu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. " Bukan menjadi persoalan penting di sini bahwa nabi yang disebutkan itu adalah Aziz atau nabi yang lainnya. Yang penting adalah bahwa afirmasi al-Qur'an secara tegas yang menyebutkan kehidupan setelah kematian di dunia ini, FaamatahuLlâh ba'da miata âmmin tsumma ba'atsahu. ( Maka Allah mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. )

 

Riwayat

Allamah Majlisi dalam Bihâr al-Anwâr menukil kira-kira dua ratus riwayat yang secara lugas menyatakan raj’at para nabi. Riwayat tersebut dikutip dari empat puluh orang periwayat besar dan tsiqah (yang dapat dipercaya). Allamah Majlisi berkata, “Lebih dari lima puluh kitab yang telah ditulis oleh ulama besar tentang masalah raj’at. [1] Riwayat-riwayat terkait dengan raj’at yang dinukil secara mutawatir menandaskan kepastian terjadinya peristiwa raj’at.

Imam Shadiq As bersabda, “Firman Allah Swt yang menyatakan, “Sesungguhnya Kami pasti menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari para saksi (bangkit) berdiri (hari kiamat)” (Qs. Ghafir [40]:51) Demi Allah! Ayat ini berkisah tentang raj’at. Karena banyak nabi yang belum ditolong di dunia ini dan para imam juga setelah mereka terbunuh dan tidak tertolong. Karena itu, firman Allah Swt ini berkenaan dengan terjadinya peristiwa raj’at dan yang dimaksud para saksi adalah para Imam Maksum As.

Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa pasca kemunculan Imam Zaman Ajf seluruh imam maksum dan demikian juga seluruh nabi yang telah dianiaya akan kembali. Di samping itu, para mukmin sejati dan kaum musyrikin hakiki akan kembali ke dunia ini untuk menuntut balas atas darah mereka yang telah tumpah.

Demikian juga, dalam doa-doa dan ziarah-ziarah standar disebutkan tentang terjadinya peristiwa raj’at. Sebagian doa-doa tersebut misalnya sebagai berikut:

1.     Ziarah Jami’ah: “Mu’minun biiyyabikum, Mushaddiqun Biraj’atikum.” [2]

2.     Ziarah Ali Yasin: “..Wa inna raj’atakum haqqun la raiba fiha... [3]

3.     Ziarah Warits: “..Inni bikum mu’minun wa biyyabikum mu’qinun.. [4]

4.     Ziarah Asyura: “An yarzuquni thalaba tsârik ma’a Imâm Manshuri min Ahli Baiti Muhammad Saw..” [5]

5.     Doa Ahd: “...Allahumma in hala baini wa bainahu al-maut..faakhrijni min qabri..” [6]

 

Adapun bahwa masing-masing imam akan kembali (raj’at) pada masa kemunculan Imam Zaman Ajf disebutkan juga dalam beberap riwayat:

1.     Rasulullah Saw bersabda, “Ketika Qaim Ali Muhammad Ajf (Imam Mahdi Ajf) keluar dan mengambil kekuasaan maka pada masa itu Nabi Saw dan Amirul Mukminin As akan keluar dan ketika itu Amirul Mukminin Ali As akan memegang tongkat dan maisam [7] (besi panas) yang terukir bismillah di dalamnya dan akan menggurat goresan di kening setiap orang yang menujukkan bahwa orang ini adalah orang beriman (mu’min) dan ukiran maisam bismialkâfir yang akan menggurat goresan di kening setiap orang yang menunjukkan bahwa orang ini adalah orang kafir sehingga dengan demikian orang beriman dan orang kafir akan dikenali. Pada masa itu, seluruh imam As akan kembali (raj’at) supaya membantu Amirul Mukminin Ali As dan Imam Mahd As, terkhusus para nabi yang banyak mengalami penyiksaan di jalan Allah Swt seperti Nabi Zakariyya, Yahya, Hizqil dan nabi-nabi lainnya yang terbunuh atau terluka di tangan orang-orang kafir. Dan sesungguhnya terdapat banyak riwayat mustafidh terkait dengan kembalinya (raj’at) mereka ke dunia dan menuntut balas kepada para pembunuh mereka dan menuntut darah Imam Husain As. [8]

2.     Imam Shadiq As bersabda, “ "Orang pertama yang akan kembali ke dunia adalah Husain bin Ali As. Beliau akan m emerintah untuk beberapa lama dimana karena rentanya, bulu alisnya menjulur sampai ke matanya." [9]

3.     Sesuai dengan beberapa riwayat disebutkan bahwa pasca kemunculan Imam Hujjat (Imam Mahdi Ajf) maka Nabi Isa As akan turun sesuai dengan izin Allah Swt. Nabi Isa As di hadapan seluruh orang akan muncul sebagai salah satu penolong Imam Zaman dan akan ikut shalat di belakang beliau. Sebagaimana dalam sebuah riwayat dari Rasulullah Saw disebutkan bahwa, “Demi Yang Menjadikan Aku sebagai pembawa berita gembira! Apabila usia dunia tidak tersisa lebih dari sehari maka Allah Swt akan memanjangkan sehari tersebut sehingga anakku Mahdi akan keluar. Setelah kemunculannya, Isa As akan turun dan menunaikan shalat di belakangnya. Kemudian bumi akan terang benderang dan kekuasaan pemerintahan Mahdi akan mencapai Timur dan Barat. [IQuest]

 

Untuk mendapatkan penjelasan lebih jauh tentang masalah raj’at dan falsafah raj’at kami persilahkan Anda untuk merujuk pada jawaban pertanyaan No. 6339 (Site: 6523) dan 3006 (Site: 3578).



[1] .   Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 53, hal. 39, Muassasah al-Wafa, Libanon, 1404 H.

[2] . “Beriman kepada kembalinya (kebenaran)-mu. Membenarkan raj’at-mu. (Mafatih al-Jinan)  

[3] . “D an bahwa perihal raj`ah (kembalinya) kalian adalah benar dan tiada keraguan di dalamnya .” Mafâtih al-Jinân.

[4] . “Sesungguhnya aku beriman kepadamu dan meyakini kembalinya (kebenaranmu).” Mafâtih al-Jinân.

[5] . “Agar Dia menganugrahkan kepadaku untuk menuntut darahmu bersama dengan seorang imam yang akan mendapatkan pertolongan dari Ahlulbait Muhammad Saw.Mafâtih al-Jinân.

[6] . Ya Allah, jika Engkau pisahkan antara diriku dengan dirinya dengan kematian yang sudah Kau canangkan bagi setiap hamba-Mu, maka keluarkanlah diriku dari kuburku dengan berbaju kafan dan dengan pedang terhunus. Mafâtih al-Jinân.

[7] . Maisam adalah besi panas yang digunakan untuk memanaskan hewan-hewan.  

[8] . Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 13, hal. 1165, Muassasah al-Wafa, Libanon, 1404 H.

[9] . Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 53, hal. 46, Muassasah al-Wafa, Libanon, 1404 H.

Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259816 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245591 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229495 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214281 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175594 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170968 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167387 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157452 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140300 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133530 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...