Advanced Search
Hits
11739
Tanggal Dimuat: 2011/09/06
Ringkasan Pertanyaan
Apakah riwayat ini ada benarnya bahwa “Pada hari Kiamat setiap orang berdiri di belakang imam mereka dengan namanya masing-masing?”
Pertanyaan
Apakah riwayat ini ada benarnya bahwa “Pada hari Kiamat setiap orang berdiri di belakang imam mereka dengan namanya masing-masing?”
Jawaban Global

Dengan mengkaji kumpulan riwayat kita temukan bahwa orang-orang yang mirip namanya dengan para nabi dan imam memiliki kedudukan khusus  namun hal ini tidak bermakna bahwa hanya karena semata-mata mirip nama sehingga menjadi dalil kekebalan dan imunitas sempurna orang-orang tersebut dari hukuman.

Jawaban Detil

Dengan mengkaji sekumpulan riwayat dapat dikatakan bahwa orang-orang yang mirip namanya dengan para nabi dan imam memiliki beberapa keistimewaan di dunia dan akhirat.  Untuk telaah lebih jauh ihwal masalah ini Anda dapat merujuk pada kitab Wasâil al-Syiah jilid 21 dan Bihâr al-Anwâr jilid 101.

Adapun sehubungan dengan riwayat yang Anda jelaskan, mengingat Anda tidak mengutip teks Arab dan referensinya, dengan merujuk secara global hadis-hadis yang menyinggung masalah ini, kami tidak menjumpai sebuah riwayat pun sebagaimana yang Anda kutip. Hanya saja terdapat sebuah riwayat yang kurang lebih mirip dengan teks yang Anda maksud.

Riwayat tersebut adalah yang dinukil dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Pilihkan bagimu nama yang layak karena kelak di hari Kiamat engkau akan diseru dengan namamu. Wahai fulan putra fulan bangkitlah dan engkau akan digiring kepada cahayamu sendiri. Seseorang akan bangkit namun tidak memiliki cahaya.”[1]

Tetapi nampaknya bahwa riwayat ini juga tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan; karena, pertama, dalam riwayat ini dinyatakan redaksi cahaya sendiri dan nama ini berbeda dengan pernyataan imamnya sendiri.

Kedua, apabila redaksi cahaya dalam riwayat ini ditafsirkan sebagai imam, riwayat ini tidak menyebutkan bahwa sebab penyertaan seseorang dengan cahayanya sendiri (imam) karena semata-mata adanya kemiripan nama. Boleh jadi riwayat ini ingin menjelaskan supaya manusia memilihkan nama-nama indah dan baik untuk dirinya sehingga pada hari Kiamat tatkala ia dipanggil dengan namanya dan ia tidak akan merasa malu. Karena meski orang-orang yang dinamakan dengan nama para nabi dan imam, memiliki beberapa keistimewaan di dunia dan akhirat namun dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam, ayat-ayat dan beberapa riwayat yang dapat diandalkan, keistimewaan ini tidak boleh dianggap bahwa setiap orang yang namanya mirip dengan nama-nama besar mereka maka mereka terbebas dari hukuman ketika melakukan kesalahan.

Sebagai contoh, untuk dicamkan dengan baik, bahwa di antara pembunuh Imam Husain As, terdapat seseorang yang bernama Muhammad bin Asy’ats[2] yang namanya sama dengan Rasulullah Saw, dan dengan nama ini kita tidak boleh beranggapan bahwa hanya karena namanya sama dengan Rasulullah Saw maka ia tidak akan disidang kelak di hari akhirat. Benar bahwa apabila seseorang menunaikan ketentuan-ketentuan Islam, nama baiknya juga akan menjadi tambahan keistimewaan bagi keistimewaan-keistimeaan yang dimilikinya (amal kebaikan).

Banyak dari sahabat para imam yang diberi nama dengan nama-nama para musuh Ahlulbait seperti nama Muawiyah atau Yazid dan lain sebagainya. Pertanyaannya adalah apakah orang-orang ini berada di belakang imam atau berada di balik para musuh imam?

Di samping itu, ayat suci al-Qur’an dengan tegas menjelaskan posisi-posisi dan kriteria adalah keyakinan, pemikiran dan kedudukan bukan nama dan penamaan seseorang. Allah Swt berfirman, “Yauma nad’u kullu unasin bi imâmihim.” (Hari tatkala kami menyeru seluruh manusia dengan para imam mereka, Qs. Al-Isra [17]:71) Disebutkan dalam riwayat bahwa di hari Kiamat kelak ada seruan yang menyatakan, “Bawalah para pengikut Ibrahim, para pengikut Musa dan para pengikut Muhammad. Maka pengikut-pengikut para nabi secara bergiliran bangkit dan memegang kitab-kitab mereka di tangan kanan. Kemudian muncul pekik suara, bawalah para pengikut setan dan para pemimipin kesesatan maka sebagian orang dengan julukan ini akan bangkit.”[3]

Dalam Tafsir Nemune juga disebutkan, “Artinya bahwa mereka yang menerima kepemimpinan para nabi dan para khalifahnya pada setiap masa akan (bangkit) bersama para pemimpin mereka. Adapun mereka yang menerima kepemimpinan setan dan para imam kesesatan akan dibangkitkan bersama mereka. Pendeknya, hubungan “pemimpin” dan “umat” akan nampak nyata secara sempurna di akhirat dan berdasarkan hubungan ini maka kelompok-kelompok orang yang selamat dan celaka akan menjadi jelas.”[4] [IQuest]



[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 101, hal. 131, Riwayat 29.  

[2]. Silahkan lihat, Bihâr al-Anwâr, jil. 44, hal 316.  

[3]. Al-Jasshash, Ahkâm al-Qur’ân, jil. 5, hal. 31. Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 13, hal. 167.  

[4]. Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 12, hal. 201.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259828 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167397 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133538 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...